Informasi : Aplikasi Auto proctor / pengawasan pada halaman ini sudah diaktifkan.

Harus Ngopi Tiap Hari, Kebutuhan atau Kebiasaan?

 Harus Ngopi Tiap Hari, Kebutuhan atau Kebiasaan?




Bagi beberapa orang, segelas kopi wajib dikonsumsi minimal satu dalam sehari. Lantas apakah rutinitas ini kebiasaan atau kebutuhan? Begini penjelasan ahli.

Bagi banyak orang, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang tidak bisa dilepaskan dari rutinitas harian. Tanpa segelas kopi untuk membuka hari, rasanya tubuh kurang bergairah untuk memulai aktivitas.

Tetapi rutinitas ini ternyata mengganjal dan membuat para peneliti tergoda untuk mengetahuinya lebih dalam. Para peneliti penasaran untuk mengetahui apakah rutinitas minum kopi sekadar kebiasaan atau kebutuhan yang memang harus selalu dipenuhi?

Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, ada beberapa penelitian yang sengaja dilakukan untuk mengetahuinya. Para peneliti dari University of Southern California bahkan melakukan pendekatan secara psikologi untuk menemukan jawabannya.





Mengutip Sprudge (28/4), USC News melaporkan bahwa baru saja sebuah jurnal Psychological Science diterbitkan oleh para peneliti dari University of Southern California. Jurnal tersebut merupakan penjelasan sekaligus hasil atas pengamatan perilaku manusia saat meminum segelas kopi.

Dalam penelitiannya, partisipan yang terlibat adalah para pelajar yang tidak pernah bisa lepas dari konsumsi kopi. Bahkan beberapa partisipan juga mengatakan seringkali merasakan sakit kepala dan segelas kopi seolah menjadi penyembuhnya.

Pada pengamatan tersebut, partisipan dipantau pola minum kopinya. Mulai dari dimana mereka minum kopi hingga kelelahan yang dirasakan selama dua jam sekali. Ternyata ada satu pencerahan yang akhirnya ditemukan para peneliti.

Para partisipan yang terlibat akan mengambil atau mengonsumsi segelas kopi ketika mereka mulai merasa kelelahan. Asaf Azhar selaku penulis dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa kondisi ini sebagai pemicu perilaku otomatis yang dipengaruhi intensi kesadaran.

juga memberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh partisipan. Hampir seluruh pernyataan yang diberikan tidak disetujui oleh partisipan bahkan sampai penyataan di akhir pertanyaan peneliti.

Berdasar pada jawaban para partisipan, para peneliti mencoba menyimpulkan beberapa jawaban tersebut untuk menjadi sebuah konklusi yang padu. Pertanyaan yang diberikan dikatakan menjadi dasar pernyataan pribadi yang dirasakan oleh partisipan yang berbeda-beda.






"Banyak keinginan yang kita lakukan setiap hari adalah kebiasaan, tetapi kita terbiasa enggan untuk mengakui kebiasaan kita dan sebaliknya menorehkan perilaku kita membiarkan memengaruhi suasana hati dan keinginan," kata Wendy Wood selaku penulis penelitian sekaligus profesor dari USC Provost.

Hasil dari kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini adalah beberapa kebiasaan bisa menjadi pengaruh yang buruk terhadap tubuh sedangkan sebagian lainnya justru bisa memberikan manfaat yang baik. Maka, minum kopi yang tidak pernah terlewatkan setiap hari bisa dikategorikan ke dalam suatu kebiasaan yang baik, asalkan jumlahnya tidak berlebihan dan tidak ditambahkan beragam bahan yang membuatnya tinggi kalori dan gula.



Post a Comment

© Brawirawi - Official. All rights reserved. Developed by Jago Desain